Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1994).
· Komponen Penginderaan Jauh
Menurut Sutanto (1994), ada empat komponen penting dalam sistem penginderaan jauh, yaitu :
1. Matahari, sebagai sumber energi berupa radiasi
elektromagnetik.
2. Atmosfer, merupakan media lintasan dari energi
elektromagnetik.
3. Sensor, yaitu alat yang mendeteksi radiasi
gelombang elektromagnetik dari suatu objek dan
mengubahnya kedalam bentuk sinyal yang bisa
direkam.
4. Target, yaitu objek atau fenomena yang
dideteksi oleh sensor.
· Sistem Penginderaan Jauh
Matahari merupakan sumber tenaga alamiah yang utama. Tenaga matahari dipancarkan ke segala arah, sebagian mengarah ke bumi. Tenaga yang mengarah ke bumi sebagian ditahan oleh atmosfer serta kandungannya, sebagian lagimencapai permukaan bumi dan mngenai objek. Oleh objek di permukaan bumi, sebagian tenaga ini diserap, ditransmisikan (menembus objek), dan dipantulkan ke sensor. Tenaga yang dipantulkan disebut tenaga pantulan, di samping tenaga pantulan ada tenaga pancaran, yaitu tenaga yang dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Tenaga yang dipancarkan pada umumnya dalam bentuk tenaga termal. Tenaga termal yang dipancarkan bukan berupa suhu kinetik melainkan suhu pancaran atau radiasi. Berbeda dengan suhu kinetik yang hanya dapat diindera dengan kulit maupun termometer yang ditempelkan langsung pada bendanya, suhu pancaran dapat direkam oleh sensor dari jarak jauh. Sistem penginderaan jauh, secara skematik dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Tenaga panas yang dipancarkan dari obyek dapat direkam dengan sensor yang dipasang jauh dari obyeknya. Penginderaan obyek tersebut menggunakan spektrum inframerah termal (Paine, 1981 dalam Sutanto, 1994). Sebuah sistem penginderaan jauh memerlukan sumber tenaga baik alamiah maupun buatan. Tenaga yang dimaksud berupa spektrum elektromagnetik yang meliputi spektra kosmis, gamma, sinar X, ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro serta gelombang radio. Jumlah total seluruh spektrum disebut spektrum elektromagnetik.
Terdapat dua sistem tenaga pada wahana penginderaan jauh, yaitu :
1. Sistem Aktif
Pada wahana yang menggunakan sistem aktif, sumber tenaga utama yang dibutuhkan oleh wahana menggunakan tenaga elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sensor RADAR (Radio Detecting and Ranging) yang terintegrasi pada wahana tersebut. Beberapa wahana yang menggunakan sistem ini antara lain Radarsat, JERS, dan ADEOS.
2. Sistem Pasif
Pada wahana yang menggunakan sistem pasif, sumber tenaga utama yang dibutuhkan oleh satelit berasal dari sumber lain yang tidak terintegrasi dalam wahana. Sumber tenaga yang dimaksud biasanya berupa energi yang berasal dari matahari. Beberapa wahana yang menggunakan sistem ini antara lain Aster,
Landsat, SPOT, NOAA, MODIS.
Sensor adalah alat perekam objek bumi. Sensor dipasang pada wahana (platform) dan letaknya jauh dari objek yang diindera, maka diperlukan tenaga elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek tersebut. Sensor terbatas kemampuannya untuk mengindera objek kecil. Batas kemampuan memisahkan setiap objek dinamakan resolusi spasial.
Resolusi citra satelit merupakan indikator
tentang kemampuan sensor atau kualitas sensor dalam merekam objek. Resolusi satelit sendiri menurut Purwadhi (2001), terbagi menjadi lima, yang biasa digunakan sebagai parameter kemampuan sensor satelit adalah :
1. Resolusi Spasial
Yaitu ukuran obyek terkecil yang masih dapat
disajikan, dibedakan dan dikenali pada citra.
Semakin kecil ukuran objek yang dapat
direkam, semakin baik resolusi spasialnya.
2. Resolusi Spektral
Yaitu kemampuan sistem pencitraan atau sensor
optik elektronik satelit untuk membedakan
informasi atau daya pisah obyek berdasarkan
besarnya pantulan atau pancaran spektral
spektrum elektromagnetik yang digunakan
untuk perekaman data. Semakin banyak kanal
atau band spektral suatu sensor , semakin baik
resolusi spektralnya.
3. Resolusi Radiometrik
Yaitu kemampuan sistem sensor untuk
mendeteksi perbedaan pantulan terkecil, atau
kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil
kekuatan sinyal untuk mengubah intensitas
pantulan atau pancaran menjadi angka digital
(digital number). Semakin kecil nilai digital numbersuatu objek, semakin tinggi radiometriknya.
4. Resolusi Termal
Yaitu keterbatasan sensor penginderaan jauh
yang merekam pancaran tenaga termal atau
perbedaan suhu yang masih dapat dibedakan
oleh sensor penginderaan jauh secara termal.
5. Resolusi Temporal
Yaitu kemampuan sensor untuk merekam ulang
objek yang sama. Semakin cepat suatu sensor
merekam ulang objek yang sama, semakin baik
resolusi temporalnya.
Sumber (Restu 2006)
0 comments:
Post a Comment