Thursday, January 13, 2011

Pengetahuan Oseanografi


TSUNAMI

Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti "gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang pelabuhan".
Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya. Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut iniumumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.
Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.
Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 6-9 Skala Richter, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai. .

ADANYA PERBEDAAN KECEPATAN RAMBAT ANTARA GELOMBANG TSUNAMI DENGAN GELOMBANG GEMPA BUMI :
         KECEPATAN TSUNAMI DI LAUT DALAM ~ 800 km/jam à Dalam  1menit mencapai ~ 13 km dari sumber
         GELOMBANG GEMPA BUMI Vp = 6-8 km/detik à DALAM 1 menit menempuh jarak 360 – 480 km dari sumber

Sebab-sebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal.
Cara-cara yang dianjurkan untuk menghadapi Tsunami adalah :
1. relokasi daerah pemukiman
2. membuat jalan atau llintasan untuk melarikan diri dari Tsunami
3. melakukan latihan pengungsian
4. menanami daerah pantai dengan tanaman (bakau/mangrove) yang secara efektif dapat menyerap energi gelombang
5. membiarkan lapangan terbuka untuk menyerap energi Tsunami
6. membuat dike ataupun breakwater di daerah yang memungkinkan
7. membuat suatu sistem peringatan dini (early warning sistem)
Ini merupakan langkah-langkah praktis dalam meminimalisasi gelombang Tsunami yang terjadi, tentu bukan hal yang mudah karena pada umumnya di dalam penerapan tahapan ini haruslah di sokong oleh perencanaan sistematis di dalam perencanaan kota.

SEICHE

Seiche atau Standing Waves adalah penjumlahan dari dua progressive waves ( dengan dimensi yang sama atau hamper sama), yang menjalar dalam arah yang berlawanan. Ciri-ciri dari Seiche adalah gelombang akan naik turun hanya di tempat. Sedangkan pada progressive waves biasa gelombang akan berjalan mendatar. Menurut National Tsunami Hazard Mirigation Program seiche (fluktuasi muka air) adalah gelombang yang bergerak bolak balik baik sebagian maupun sepenuhnya terdiri dari kumpulan air, mungkin disebabkan oleh gelombang seismik dalam periode yang panjang, gelombang anging dan air ataupun tsunami. Menurut JTIC (Jakarta Tsunami Information System) seiche adalah fluktuasi yang dimulai dari gelombang diam yang berayun sebagian dalam suatu kumpulan air atau seluruhnya. Seiche mungkin disebabkan oleh gelombang seismik berperiode panjang (gempa bumi), gelombang angin dan air, atau tsunami.
Konsep Dasar
Seiche Dalam Beberapa Kondisi
a. Kondisi 2 dinding tertutup

Gambar 9.Kondisi 2 Dinding Tertutup
Keterangan:
A : Antinode
N : Node
l : Length of the harbor basin (panjang kolam pelabuhan) yang diasumsikan dengan panjang seiche pada kondisi dua dinding tertutup.
Dimana:
l = 1⁄2 L
L : Panjang gelombang
Untuk periode resonansi pada kondisi ini adalah:
T = L/C = 2l/C = 2l/√(g.h)
Dimana:
C = Kecepatan gelombang di laut dangkal ( C = √(g.h) )
T = Periode Resonansi (detik)
Perlu diingat bahwa formula ini diasumsikan untuk kondisi perairan dangkal (Shallow Water)
b. Kondisi 1 Dinding Tertutup

Gambar 10.Kondisi 1 Dinding Tertutup
Keterangan:
A : Antinode
N : Node, pada Node pertama adalah letak Harbour Mouth (pintu pelabuhan)
l : Length of the harbor basin (panjang kolam pelabuhan) yang diasumsikan dengan panjang seiche pada kondisi dua dinding tertutup.
Dimana:
l = 1⁄4 L
L : Panjang gelombang
Untuk periode resonansi pada kondisi ini adalah:
T = L/C = 4l/C = 4l/√(g.h)
Dimana:
C = Kecepatan gelombang di laut dangkal ( C = √(g.h) )
T = Periode Resonansi (detik)
Perlu diingat bahwa formula ini diasumsikan untuk kondisi perairan dangkal (Shallow Water). Seiche akan terjadi bila resonant dari basin dengan periode yang datang (ataupun kelipatannya), maka dalam kasus ini terjadi Seiche.
Ada beberapa kondisi yang diakibatkan oleh seiche pada kolam pelabuhan yaitu;

-Pada kondisi antinode yaitu pola pergerakan gelombang akan naik turun, dimana gerakan vertical akan maksimum dan gerakan horizontal akan minimum, hal ini menyebabkan lambung kapal dapat menghantam dasar kolam sehingga rusak ataupun karam.
-Pada kondisi node yaitu pola pergerakan gelombang akan bergerak ke samping baik kiri dan kanan akan menyebabkan kapal-kapal yang menambat di kolam pelabuhan akan saling menghantam ataupun menghantam benda di sekitar pelabuhan, misalnya dinding pelabuhan.
-Pada kondisi antinode yang terlalu tinggi, tinggi muka air laut akan melebihi tinggi jagaannya sehingga menyebabkan banjir pada kolam pelabuhan.

DAFTAR PUSTAKA

http://faiqun.edublogs.org/2008/04/13/gelombang-laut/ [pkl. 13.27]hari senin, 17 mei pkl 13.01.
http://dhanyappraisal.blogspot.com/2010/05/dasar-dasar-seiche-standing-waves.html
http://www.acehblogger.org/Megatsunami_dan_Seiche




0 comments:

Post a Comment